Kedua bidang spesialisasi ini seringkali berhubungan, karena keduanya dapat disebabkan oleh trauma, kecelakaan, cedera olahraga, penyakit degeneratif, infeksi, tumor, dan kelainan bawaan. Spesialis ortopedis menangani kondisi yang melibatkan sistem muskuloskeletal dan dapat menggunakan metode bedah invasif dan non-invasif serta non-bedah untuk memperbaiki dan menangani masalah.
Daftar Kondisi Ortopedis yang Kami Tangani
- Tumor jinak
- Metastasis
- Kanker tulang primer (tumor tulang)
- Kanker jaringan lunak primer
- Artritis pinggul
- Bursitis pinggul
- Dislokasi pinggul (bawaan)
- Patah tulang pinggul
- Nyeri pinggang
- Osteonekrosis
- Sindrom pinggul menghentak (pinggul penari)
- Kondisi tulang belakang degeneratif
- Stenosis tulang belakang pinggang
- Nyeri leher
- Dekompresi saraf
- Skiatika (saraf terjepit)
- Skoliosis
- Piringan sendi bergeser
- Spondylolisthelis (tulang belakang bergeser)
- Cedera ligamen lutut anterior (anterior cruciate ligament/ACL)
- Nyeri lutut anterior (lutut pelari) / chondromalacia patellae (CMP)
- Cedera ligamen kolateral medial (medial collateral ligament/MCL)
- Cedera meniskus / knocked knee chondromalacia patellae (CMP)
- Artritis lutut
- Bursitis lutut
- Penyakit Osgood Schlatter
- Osteoartritis (lutut terkunci)
- Sindrom patella femoral (nyeri tempurung lutut)
- Cedera ligamen kolateral lateral (lateral collateral ligament/LCL)
- Tendonitis patella (lutut pelompat)
- Cedera ligamen sendi lutut (posterior cruciate ligament/PCL)
- Tendon otot gelang bahu robek (cuff tears)
- Bahu beku
- Cedera tendon otot gelang bahu (rotator cuff)
- Dislokasi bahu (kronis)
- Instabilitas bahu
- Tendonitis bahu
- Dislokasi
- Golfer's elbow
- Tennis elbow
- Sindrom lorong karpal
- Tenosynovitis De Quervain (radang selubung pembungkus otot/kondisi sakit pada pergelangan tangan)
- Kista ganglion
- Artritis tangan
- Patah tulang tangan
- Trauma pada tangan
- Jari pelatuk
- Cedera ligamen pergelangan tangan
Jenis Perawatan
Jenis Tes Diagnostik
Pemindaian Tomografi Terkomputerisasi (Computerised Tomography/CT)
Ini adalah metode pencitraan diagnostik yang memanfaatkan sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang tulang, pembuluh darah, dan jaringan lunak dalam tubuh secara digital.
USG Diagnostik
Juga dikenal sebagai sonografi, tes ini merupakan teknik non-invasif yang memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan citra digital struktur di dalam tubuh. Pencitraan resolusi tinggi memungkinkan dokter spesialis kami mendeteksi robekan tendon, kalsifikasi kecil, dan benda asing.
Absorpsiometri Sinar-X dengan Energi Ganda (Dual Energy X-ray Absorptiometry/DEXA)
Prosedur ini menggunakan sinar-X untuk menilai faktor-faktor seperti kepadatan tulang ketika mendiagnosis osteoporosis. DXA juga mampu memprediksi tingkat risiko patah tulang seseorang, yang berguna untuk pemantauan pasca perawatan.
Pencitraan Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Imaging/MRI)
Sebagai teknik pencitraan non-invasif, MRI memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar tulang serta jaringan lunak. Karena MRI tidak menggunakan sinar-X, metode ini belum dilaporkan memiliki efek samping. MRI juga dapat digunakan untuk melakukan diagnosis secara efektif dan menilai beragam kondisi medis yang berpengaruh pada jaringan lunak.
Artrografi Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Arthrography/MRA)
Mirip dengan MRI, namun MRA menghasilkan gambar yang jauh lebih baik karena larutan kontras (gadolinium) yang disuntikkan ke dalam sendi yang terpengaruh, memungkinkan struktur dan jaringan lunaknya menunjukkan adanya sobekan dan cacat. MRA biasanya digunakan untuk menentukan kondisi sendi dan dapat mendeteksi ligamen, tendon, serta penyakit terkait tulang rawan secara efisien.
Pemindaian Tomografi Pancaran Positron (Positron Emission Tomography/PET)
Prosedur pencitraan medis ini memungkinkan untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh. Gambar PET memberikan informasi fisiologis mengenai tulang kepada dokter spesialis, dan banyak digunakan untuk mendeteksi masalah-masalah seperti pertumbuhan tulang abnormal yang terkait dengan tumor atau kelainan lainnya.
Prosedur biopsi tulang mengharuskan sampel tulang diambil dan diteliti untuk mendeteksi aktivitas sel yang abnormal.
Biopsi jarum memerlukan sayatan kecil pada kulit dan jarum dimasukkan ke dalam tulang untuk mengambil sampel. Tapi jangan khawatir, karena biopsi ini dilakukan di bawah pengaruh obat bius lokal.
Namun, biopsi terbuka membutuhkan sayatan kulit yang jauh lebih besar dan mengharuskan bagian tulang diangkat lewat pemedahan. Tapi tenang saja, prosedur ini dilakukan di bawah obat bius umum seluruhnya.
Untuk mengevaluasi aktivitas listrik dan waktu respons otot terhadap stimulasi saraf, disarankan untuk melakukan tes diagnostik EMG, karena tes ini dapat membantu mendeteksi gangguan otot dan saraf, serta gangguan yang mempengaruhi konektivitas mereka.
EMG membutuhkan penyisipan satu atau lebih jarum elektroda melalui kulit ke dalam jaringan otot untuk merekam aktivitas listrik dalam otot.
Layanan Spesialis Ortopedi
Mobilitas kita sangat penting dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan penuh, dan ia memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Tiap cedera yang terjadi pada tulang dan/atau otot kita dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama jika tidak segera ditangani. Tim Spesialis Ortopedi Gleneagles Hospitals terdiri dari panel ahli bedah, fisioterapis, terapis okupasi, dan perawat. Semuanya bekerja bersama untuk memastikan pemulihan Anda berjalan cepat dan baik.