Tidak diketahui penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar, namun demikian orang yang menderita penyakit ini harus berkonsultasi pada dokter mereka dalam situasi berikut:
- Makanan memasuki usus dengan cepat dan mengalami diare.
- Makanan melewati usus dengan lambat dan terjadi sembelit
- Otot dan saraf sensitif di usus. Kontraksi berlebihan pada otot ini saat makan dapat menyebabkan keram perut.
Faktor risiko lainnya dapat mencakup:
- Kelompok usia lebih muda
- Riwayat keluarga dengan Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
- Hidup penuh ketegangan
Tanda dan gejala Sindrom Iritasi Usus Besar dapat berbeda-beda pada mereka yang mengalaminya. Bisa dalam tingkatan sedang hingga membuat orang sangat tidak dapat bergerak, yang dapat mencakup:
- Perubahan pada gerakan feses
- Kebiasaan usus
- Kebutuhan mendesak pada gerakan usus
- Usus tidak kosong sepenuhnya
- Adanya lendir dalam feses
- Bergas
- Kembung
- Perut keram
Harap ingat bahwa semua gejala ini serupa dengan Kanker Kolon dan harus diperiksa oleh dokter Anda. Gejala yang tidak umum bisa mencakup keletihan, nyeri punggung, sakit kepala, berkeringat, mual, muntah, dan merasakan nyeri saat pergi ke kamar kecil.
Tidak ada pengobatan untuk Sindrom Usus Besar Iritasi. Namun demikian, beberapa perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk mengurangi risiko pemicunya. Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan rencana pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan medis Anda. Ini mungkin mencakup:
- Aktivitas dan obat-obatan untuk penatalaksanaan tingkat stres Anda
- Hindari konsumsi alkohol, makanan dengan kandungan lemak tinggi, makanan manis seperti cokelat, dan minuman mengandungn kafein.
- Konsumsi banyak buah dan sayuran untuk meningkatkan asupan serat
- Makan dalam porsi lebih kecil
- Obat-obatan untuk membantu meredakan sembelit, diare, atau nyeri perut dan keram
- Kurang kegiatan sosial
- Suasana hati murung seperti depresi
- Kurang gizi yang menyebabkan malnutrisi
- Ambeien memburuk